DI MASA awal Islam, Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu ikut berhijrah bersama pemeluk Islam lain ke Yatsrib (sekarang Madinah). Tidak seperti yang lain yang hijrah secara sembunyi-sembunyi, Umar melakukan thawaf tujuh kali, lalu berseru. ”Wahai Quraisy, hari ini putera Al Khaththab akan berhijrah. Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang ’Umar di balik bukit ini!”
Umar adalah lelaki yang sangat pemberani, memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu Al-Faruq yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Wahai ibnu al-Khattab (‘Umar), demi Allah yang jiwaku berada ditangan-Nya, tidaklah setan menemuimu berjalan di satu jalan melainkan ia mengambil jalan lain yang bukan jalanmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).Dari hadits yang diriwayatkan Ibunda ‘Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sungguh aku melihat setan-setan jin dan manusia, lari terbirit-birit ketika melihat Umar." (HR. al-Tirmidzi)
Umar bin Khattab pun ditakuti oleh musuh Allah hingga hari ini.
Hasan Nasrullah, tokoh syi’ah berkata: “Kami tidak mau masuk Masjid Nabawi melewati pintu Umar bin Khaththab, karena kami membencinya!”
Mengomentari pernyataan tersebut Syaikh DR. Muhammad al-‘Arifi hafizhahullah berkata:
“Semoga Allah merahmatimu wahai Umar, Setan telah lari darimu baik ketika engkau hidup atau setelah engkau meninggal.”[]