Senin, 27 April 2015

Keutamaan Negeri Yaman



Allah telah melebihkan sebagian makhluknya di atas sebagian yang lain. Hari Jumat adalah hari yang paling mulia diantara 7 hari dalam sepekan, bulan ramadhan adalah bulan termulia diantara bulan-bulan yang lain, kota suci Makkah dan Madinah adalah kota yang paling Allah cintai. Ini adalah karunia sekaligus dari Allah yang diberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki.

Demikian pula halnya dengan negeri Yaman,  Allah Subhanahu wa Ta'ala, telah memuliakan negeri ini diantara negeri-negeri lainnya di dunia ini -setelah Makkah dan Madinah. Hal ini bisa kita temukan dalam beberapa ayat dalam Al-Qur'an dan hadits-hadits Nabi shallallahu'alaihi wasallam.

Berikut ini beberapa dalil dalam Al-Qur'an yang menunjukkan keutamaan penduduk Yaman.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya),
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas [pemberian-Nya] lagi Maha Mengetahui” (Terjemahan QS. Al-Maidah 54)

Imam al-Qurtubi dalam tafsirnya menyebutkan bahwa kaum yang dimaksud di atas adalah adalah penduduk negeri Yaman; kaumnya sahabat Abu Musa al Asy'ari radhiyallahu'anhu.

“Turunnya ayat ini; terang Imam Al-Qurtubi,  berkenaan dengan kabilah yang bernama al-Asy'ari. Dalam riwayat disebutkan: setelah ayat ini turun, beberapa rombongan kapal dari kabilah al Asy'ari dan kabilah-kabilah lainnya dari negeri Yaman, datang melalui jalur laut. Mereka adalah kaum muslimin yang tertindas di negerinya pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masih hidup. Merekalah yang berjasa dalam penaklukan negeri Irak (melalui perang Al-Qadisiyyah) pada masa kekhilafahan Umar radhiyallahu 'anhu.” (Tafsir al Qurtubi jilid: 8 hal: 52)

Ayat lain yang menerangkan keutamaan negeri Yaman adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surah an-Nashr ayat 1-2, (yang artinya):
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong”

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan, bahwa ayat di atas sedang berbicara tentang penduduk Yaman.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu,  beliau mengatakan bahwa, tatkala diturunkan ayat di atas, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian. Mereka adalah orang yang paling lembut hatinya. Iman itu ada pada yaman, fiqih ada pada Yaman, dan hikmah ada pada Yaman.” (HR. Imam Ahmad, dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani)

Banyak hadis-hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menerangkan kemulian negeri Yaman. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Nabi mendo'akan keberkahan untuk penduduk Yaman.
Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu'alaihi wa sallam berdoa,
“Ya Allah… berkahilah kami pada negeri Syam kami. Ya Allah… berkahilah kami pada negeri Yaman kami” (HR. Bukhari dan Ahmad)

2. Penduduk Yaman adalah umatnya yang paling pertama merasakan segarnya air telaga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tsauban radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya kelak aku akan berada di samping telagaku. Kemudian Aku akan menghalangi orang-orang yang akan meminum dari telagaku, agar penduduk Yaman dapat meminumnya terlebih dahulu. Aku memukul dengan tongkatku, sehingga air telaga tersebut mengalir untuk mereka.” (HR. Muslim)
Dalam Syarah Shahih Muslim disebutkan bahwa, inilah salah satu bentuk kemuliaan untuk penduduk Yaman. Dimana Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam mendahulukan mereka dalam hal meminum air dari telaga beliau. Sebagai ganjaran atas baiknya perilaku mereka dan bersegeranya mereka dalam menerima Islam. Rasulullah mendahulukan mereka untuk meminum air telaga beliau. Sebagaimana di kehidupan dunia, mereka membela kehormatan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari musuh-musuh beliau.

3. Penduduk Yaman, memiliki semangat yang tinggi dalam mempelajari sunnah.
Sahabat Anas bin Malik menceritakan, “Suatu hari, beberapa orang dari negeri Yaman datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, seraya berkata,
“Wahai Rasulullah, kirimkanlah untuk kami seseorang yang akan mengajari kami sunnah dan Islam.”
Lalu Rasulullah menarik tangan Abu Ubaidah seraya bersabda,
“Ini orangnya, dialah penjaga umat ini.”

4. Sebaik-baik penduduk bumi.
Jubair bin Muth'im menceritakan saat ia bersama Rasulullah dalam sebuah perjalanan antara Makkah dan Madinah. Saat itu Nabi  bersabda,

“Hampir-hampir bangsa Yaman melebihi kalian. Mereka bak segumpal awan. Mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi.” (HR. Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Al-Baihaqi)

5. Penduduk Yaman, tentara Allah di masa terjadi fitnah.
Abdullah bin Hawalah mengatakan, “Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

“Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang, satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Hendaklah kalian memilih Syam. Karena ia adalah negeri pilihan Allah. Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya. Jika tak bisa,  hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya). Karena Allah menjamin untukku negeri Syam serta penduduknya.” (HR. Abu Dawud, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan Ibnu Hibban. Dinilai sahih oleh Al-Hakim dan Al-Albani)

6. Penduduk Yaman, orang yang pertama kali meneladankan salaman.

Anas bin Malik berkata, “Nabi shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya telah datang kepada kalian penduduk Yaman. Merekalah pelopor pertama dalam hal berjabat tangan.”

7. Penduduk Yaman, adalah bangsa yang gigih menjalani ketaatan kepada Allah.

Dari Abu Sa'id al Khudri radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya akan datang kaum, yang kalian akan merasa minder jika membandingkan amalan kalian dengan amalan mereka“.
“Apakah mereka kaum dari kaum Quraisy ya Rasulullah?” Tanya para Sahabat.
 “Bukan, mereka adalah penduduk Yaman.” jawab Rasulullah.” (HR. Ibnu Abi Ashim, dinilai shahih oleh Imam Muqbil Al-Wadi'i)

8. Iman ada pada Yaman, Hikmah ada pada Yaman.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian. Mereka adalah orang yang paling lembut hatinya. Iman itu ada pada yaman, Fiqih ada pada Yaman, dan hikmah ada pada Yaman.” (HR. Imam Ahmad, dinilai sahih oleh Al-Albani)

Maksud fikih ada pada Yaman, menurut  Imam Nawawi dalam syarah Shahih Muslim,  fikih di sini maksudnya ungkapan tentang kefahaman dalam permasalahan agama. Sebagian fuqaha dan ulama ushul, memaknai istilah fikih dengan suatu pengetahuan terhadap hukum-hukum syari'at, yang berkaitan dengan amalan badan, melalui dalil-dalil yang berkaitan dengan amalan tersebut.

Adapun mengenai makna hikmah, ada beberapa penafsiran di kalangan para ulama. Penafsiran-penafsiran tersebut, berkisar pada sifat hikmah (bijaksana). Setelah disaring kembali; lanjut Imam Nawawi, maka tampak makna hikmah adalah, ilmu yang berkaitan dengan hukum-hukum syari'at. Yang mencakup pengetahuan tentang Allah 'Azza wa Jalla, dengan kemampuan memandang permasalahan dengan bashiroh (ilmu), jiwa yang beretika, merealisasikan kebenaran serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, dan menahan diri dari mengikuti hawa nafsu dan segala hal kebatilan. Jadi, orang yang hakim (bijak), adalah orang yang memiliki sifat-sifat tersebut. (Al-Minhaj jilid: 1, hal: 220)

PenutupMari kita mendoakan saudara-saudara kita di negeri Yaman. Semoga pemberontakan Syiah di Yaman cepat ditumpas dengan pertolongan Allah Azza wa Jalla. Membebaskan penduduk Yaman dari penindasan pemberontak syiah dan mengembalikan ketenangan dan keamanan di tengah-tengah mereka.[*]
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dibolehkan menyebarkan konten website ini tanpa perlu izin dengan tetap menyertakan sumbernya. Tim al-Balagh Media