Di kalangan
kita, masih saja banyak yang mencela negara saudi arabia akibat eksekusi mati
yang dilakukan terhadap para TKW. Padahal kalau kita lihat sejenak, apakah dia
tkw, atau orang kecil, atau orang terpandang, bahkan walau dia adalah anggota
keluarga kerajaanpun, jika dia membunuh seseorang maka harus dibalas bunuh,
kecuali terjadi Sulh (perdamaian) antara keluarga korban dan pembunuh.
Kita lihat bagaimana
anggota keluarga kerajaan Saudi akan diqishash (dibalas) bunuh di sana. Tertulis
dalam surat keputusan Salman Bin Abdul
Aziz untuk mengeksekusi mati salah
seorang anggota keluarga kerajaan yang telah melakukan pembunuhan:
ونشير إلى
الاستدعاء المرفوع من والد المجنى عليه المتضمن إفادته بأن اللجنة المشكلة للنظر
في موضوع الصلح مع قاتل ابنه لم تنصفه, وبأنه غير راض عن المبلغ الذي حددوه للصلح,
ويطالب بتنفيذ القصاص في القاتل.
وحيث إن حكم الشرع ينفذ على الجميع بلا استثناء ولا فرق في ذالك بين كبير
أو صغير فالقوي أمام الشرع ضعيف حتى يؤخذ الحق منه والضعيف قوي حتى يؤخذ الحق له.
وليس لأحد التدخل فيما حكم به القضاء وهذا نهج هذه الدولة وما ندين الله تعالى به
ونأتمر به وأن الدماء معصومة إلا بحقها.
“Kami mengacu pada panggilan yang diangkat dari ayah sang korban, bahwa komite yang dibentuk untuk mempertimbangkan masalah perdamaian dengan pembunuh anaknya tidak membuatnya merasa teradili. Dan begitupula dia tidak ridha dengan dana yang mereka tetapkan untuk perdamaian, dan dia meminta untuk pelaksanaan qishash bagi pembunuh.
Dan
sebagaimana bahwasanya hukum syari’at akan dilaksanakan pada semua orang tanpa
terkecuali, dan tidak ada perbedaannya antara orang yang terpandang atau orang
yang rendah. Maka orang yang kuat di hadapan syari’at adalah orang yang lemah
sampai hak orang diambil darinya. Dan orang lemah di hadapan syari’at adalah
orang yang kuat sampai haknya diberikan untuknya.
Dan tidak ada
satupun yang berhak ikut campur dalam apa yang diputuskan oleh syari’at. Dan
begitulah metode daulah ini dan apa yang kami beriman kepada Allah dengannya dan
apa yang kami lakukan. Dan bahwasanya status darah-darah itu adalah ma’shumah
(terjaga) kecuali dengan perkara yang dibenarkan”
Akhirnya
anggota keluarga kerajaanpun dikenai hukuman qishash.
Hal tersebut
mengapa dilakukan oleh negara Saudi? Ya, karena negara Saudi Arabia adalah
negara adil yang menarapkan hukum kepada siapa saja.
Karena
begitulah yang diajarkan nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan
diterapkan di negara saudi, beliau bersabda:
والذي نفس محمد بيده،
لو أن فاطمة بنت محمد سرقت لقطعت يدها
“Dan demi Dzat
yang mana jiwa Muhammad di TanganNya, seandainya Fathimah anak Muhammad
mencuri, maka akan aku potong tangannya” (HR. Bukhari Muslim)
Anak siapapun
dia.. Keluarga manapun dia.. Kalau salah maka salah kalau benar maka benar.
Sebelum kita
mencela negara orang lain, coba kita bandingkan negara kita sendiri.
Mungkin, masih
banyak dan banyak sekali di negara kita yang melindungi seseorang pelaku tindak
kriminal jika dia adalah seseorang yang terpandang di negaranya.
Adapun di
Saudi Arabia, syariat tetaplah syariat. Adil tetaplah adil. Dzalim tetaplah
dzalim. Benar tetaplah benar. Dan salah tetaplah salah. Tidak ada campur tangan
manusia di sana.
Walaupun Saudi
Arabia masih memiliki kekurangan, ya maklum saja.. Negara mana yang tidak
memiliki kekurangan? Negara kita apa tidak memiliki kekurangan?? Setelah
ditimpa banyak cobaan dan masalah??
Mari kita
merenung kembali..
Wa shallallahu
alaa nabiyyinaa Muhammad.
(Oleh Muhammad Abdurrahman Al Amiry)
Sumber: alamiry.net
Sumber: alamiry.net