Jumat, 15 Januari 2016

Kamu Mencela Fulan, Apa Kamu Mengenalnya?


Apa kamu memang mengenal si Fulan?
Ataukah cuma mendengar tentang dia dari "Qila Wa Qala"?

 سأل عمر بن الخطاب رضي الله عنه: (من منكم يعرف فلان؟ فاجابه احدهم وقال: انا، قال له عمر بن الخطاب : هل عاشرته في سفر؟ قال له : لا, قال له : هل عاشرته في تجارة ؟, قال له : لا, قال له : اذن انت جار له, قال له : لا, قال له : اذن رايته في المسجد يقوم ويرفع راسه, قال له :نعم... قال له : اذن انت لاتعرفه )

Umar bin Khattab رضي الله عنه pernah bertanya :
Siapa diantara kalian yang mengenal si Fulan?
Salah seorang dari mereka menjawab : aku..
Umar pun bertanya kepadanya : apa engkau pernah menemaninya safar?
Dia menjawab : tidak..
Umar bertanya lagi : apa engkau pernah berbisnis dengannya?
Dia menjawab : tidak...
Umar kemudian berkata : kalau begitu kamu pastilah tetangganya!?
Dia menjawab : tidak...
Umar : kalau begitu.. kamu pernah melihatnya di dalam Mesjid berdiri dan mengangkat kepalanya?!
Dia menjawab : Ia..
Umar pun berkata : "kalau begitu kamu tidak mengenalnya"
~~~~~
Banyak yang mencela si Fulan dan si Fulan...
Tercermin dari perkataan si pencela...
Seakan dia mengenal orang yang dia cela...
Luar dan dalamnya...
Sadarkah dia...
Bahwa kehormatan seorang muslim itu harus dijaga...
Sadarkah dia...
Kalau semua celaannya akan dia pertanggung jawabkan...
Bahkan ...
Seorang Ulama sekelas Ibnu Abi Hatim pernah menangis... di majlisnya yang waktu itu sedang mengkaji siapa perawi-perawi yang lemah dan yang ditinggalkan periwayatannya...
Lantaran salah seorang yang hadir di majlisnya menyampaikan perkataan Yahya bin Ma'in :
Sesungguhnya kita sedang mencela orang-orang yang mungkin saja mereka telah menempati tempat-tempat mereka di surga semenjak dua ratus tahun lebih ”.
Iya... Beliau menangis...
Kitab "Jarh wa Atta'dil " nya bahkan terjatuh dari tangannya yang gemetaran...[Uluumul hadits 350-351]
Padahal... Meski Ilmu "Jarh wa Ta'dil " menyingkap kejelekan dan kekurangan orang...
Tapi Ilmu itu dibutuhkan untuk menjaga Sunnah Nabi... dari perawi-perawi yang dha'if dan yang semisalnya...
Dan tentu ... Para Ulama yang menyebutkan kejelekan dan kekurangan perawi-perawi tersebut...
Telah mengenal dengan baik siapa mereka...
Tapi... Ibnu Abi Hatim tetap menangis...
Seakan yang dilakukannya adalah sebuah Dosa Besar yang akan membinasakannya...
Lantas...Bagaimana denganmu...
Mengapa celaan masih terlontar di mulutmu...
Mengapa makian masih mengisi status FB mu...
Apa engkau memang sudah mengenal...
Siapa yang engkau cela???
Tahan sedikit mulut dan penamu wahai saudaraku... Demi kebaikanmu...

 Muhibbukum : Muttaqin Rusli
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dibolehkan menyebarkan konten website ini tanpa perlu izin dengan tetap menyertakan sumbernya. Tim al-Balagh Media