Senin, 16 November 2015

10 Keutamaan Menuntut Ilmu



Berikut ini beberapa keutamaan ilmu dan penuntutnya yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah;

1. Ilmu adalah amalan yang tidak terputus pahalanya
Sebagaimana dalam hadits:
"jika manusia meninggal maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariyahnya, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh yang mendoakan kedua orangtuanya,” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Menjadi saksi terhadap kebenaran
Sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (yang artinya):
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali dia. Yang menegakkan keadilan, para malaikat dan orang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu)”. (Terjemahan QS. Ali Imran: 18)
3. Allah memerintahkan kepada nabinya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta ditambahkan ilmu sebagaimana dalam firman Allah, 
“… dan katakanlah: Ya Rabb ku, tambahkanlah kepadaku ilmu” (Terjemahan QS. Thahaa 114).
Allah Ta’ala tidak memerintahkan kepada Nabi-Nya untuk ditambahkan harta atau pun yang lainnya selain Ilmu. Ini cukup untuk menunjukkan betapa mulianya ilmu di sisi-Nya.

4. Allah mengangkat derajat orang yang berilmu.
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),
 “… Allah mengangkat orang beriman dan memiliki ilmu diantara kalian beberapa derajat dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Terjemahan QS. Mujadilah 11)

5. Orang berilmu adalah orang yang takut Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman ( yang artinya)
 “…. sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hambanya hanyalah orang-orang yang berilmu”. (Terjemahan QS. Fathir 25).
6. Ilmu adalah anugerah Allah yang sangat besar.
Firman Allah Ta’ala (yang artinya):
 “Allah menganugerahkan al-hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Quran dan As-Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”. (QS. Al-Baqarah: 269)
7. Menuntut ilmu merupakan jalan menuju Surga
 ”Barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga,” (HR. Muslim)
Hadits ini menerangkan bahwa seorang yang keluar untuk menuntut ilmu, akan menjadi sebab masuknya seorang hamba ke dalam surga. Mengapa demikian? Ya, tatkala seorang muslim mempelajari agamanya dengan penuh keikhlasan, maka dia akan dimudahkan untuk memahami mana yang baik dan mana yang buruk, antara yang halal dan yang haram, yang haq dan yang batil, lalu dia berusaha mengamalkan apa yang telah ia ketahui dari ilmu tersebut, sehingga ia menggabungkan antara ilmu dan amal dengan keikhlasan dan mengikuti bimbingan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam , maka dia menjadi seorang hamba yang diridhai-Nya, dan tiada balasan dari Allah Ta’ala bagi hamba yang diridhai-Nya melainkan surga.

8. Tanda kebaikan seorang hamba
Ketika seorang hamba diberi kemudahan untuk memahami dan mempelajari ilmu syar’i, itu menunjukkan bahwa Allah menghendaki kebaikan bagi hamba tersebut, dan membimbingnya menuju kepada hal-hal yang diridhai-Nya.

Kehidupannya menjadi berarti, masa depannya cemerlang, dan kenikmatan yang tak pernah dirasakan di dunia pun akan diraihnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan kepada seorang hamba maka Ia akan difahamkan tentang agamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan Rasulullah shallallahu  ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menciptaan makhluk-Nya dalam kegelapan, Lalu Allah memberikan kepada mereka dari cahaya-Nya, maka siapa yang mendapatkan cahaya tersebut, maka dia mendapatkan hidayah, dan siapa yang tidak mendapatkannya maka dia tersesat.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Al-Hakim. Disahihkan oleh syaikh Al-Albani)

9. Ahli Ilmu lebih utama dari ahli ibadah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu dibanding ahli ibadah, seperti keutamaan bulan di malam purnama dibanding seluruh bintang- bintang.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Yang dimaksud hadits ini bahwa memiliki ilmu dengan cara menuntutnya, atau mengajarkannya, merupakan amalan ibadah yang lebih utama dibanding amalan ibadah lainnya, seperti shalat sunnah, berpuasa sunnah, dan yang lainnya. Hadits ini tidak bermaksud bahwa ilmu bukan bagian dari ibadah, namun maksudnya bahwa ilmu merupakan bagian ibadah yang paling mulia, bahkan bagian dari jihad fi sabilillah. Berkata Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah:
“Aku tidak mengetahui ada satu ibadah yang lebih utama dari engkau mengajarkan ilmu kepada manusia.” (Jami’ bayanil ilmi, Ibnu Abdil Bar: 227)

10. Ilmu agama menyelamatkan dari laknat Allah Azza wa Jalla
Disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya dunia itu terlaknat, terlaknat segala isinya, kecuali zikir kepada Allah dan amalan- amalan ketaatan, demikian pula seorang yang alim atau yang belajar.” (HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan oleh syaikh Al-Albani dalam sahih al-jami’, no:1609)
Dalam menjelaskan hadits tersebut, syaikh Al-Munawi berkata: “dunia terlaknat, disebabkan karena ia memperdaya jiwa-jiwa manusia dengan keindahan dan kenikmatannya, yang memalingkannya dari beribadah kepada Allah lalu mengikuti hawa nafsunya.” (Tuhfatul ahwadzi:6/504)

Tentu saja masih banyak lagi keutamaan ilmu yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an dan Sunnah, namun semoga yang sedikit ini menjadi pemicu semangat kita untuk terus menuntut ilmu-ilmu Islam hingga akhir hayat kita.

Terakhir, jangan sampai kita menjadi orang yang sangat pandai tentang seluk-beluk ilmu dunia dengan segala permasalahannya, namun lalai terhadap ilmu agama. Hendaknya kita merenungkan firman Allah Ta’ala (yang artinya),

“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedangkan mereka lalai tentang (kehidupan) akhirat”. (Terjemahan QS. Ar-Ruum: 7)

Mari senantiasa berharap kebaikan-kebaikan dari Allah Ta’ala dengan bertambahnya ilmu ke-Islaman kita dan dipahamkannya kita dengannya serta kita diberi kesabaran untuk mengamalkannya dan mengamalkannya.
Wallahu Ta’ala A’lam.[]
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dibolehkan menyebarkan konten website ini tanpa perlu izin dengan tetap menyertakan sumbernya. Tim al-Balagh Media