alBalaghMedia.com-- MAJELIS Ulama
Indonesia (MUI) Pusat memandang, tokoh-tokoh Gerakan Fajar Nusantara
(Gafatar) perlu disadarkan atau didebat secara terbuka di hadapan
pengikutnya. Hal itu disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal MUI Pusat,
KH. Muhammad Zaitun Rasmin saat Rapat Koordinasi yang diselenggarakan
oleh Kemenpolhukam, di Jakarta, Selasa (26/01).
“Dan kami mengusulkan agar para tokoh
gafatar disadarkan atau didebat didepan pengikut-pengikutnya seperti
yang dilakukan oleh Ibnu Abbas radhiyallah ‘anhu terhadap orang-orang
khawarij”, terang Ustad yang juga Ketua Umum Wahdah Islamiyah ini. “MUI
siap!" ucapnya di hadapan awak media usai pertemuan beberapa mentri
tersebut.
Selain itu Ustad Zaitun juga
mengharapkan agar media terutama televisj tidak melakukan wawancara
dengan tokoh-tokoh mereka. “Sebab itu selain dapat mempengaruhi (membawa
syubhat) pada orang-orang awam juga akan semakin memperkuat
pengikut-pengikutnya”, imbuh Wakil Ketua Majelis Intelektual & Ulama
Muda Indonesia (MIUMI) pusat ini.
MUI juga mengharapkan agar Mentri dalam
Negeri dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menghindarkan
ormas-ormas agar tidak terkena dampak negatif dari masalah gafatar yang
populer dengan nama Ormas.
Pada asalnya Gafatar merupakan
metamorfosa dari al Qiyadah al Islamiyah yang telah difatwa sesat dan
dilarang. Bahkan pimpinannya pernah diseret ke meja hijau dan
pimpinannya Ahmad Moshadeq dibui atas delik penistaan Agama. Sebelumnya
bernama Komunitas Millah Abraham. “Penggunaan istilah Millah Abraham
hanya modus untuk tidak terjerat Undang-undang Penistaan Agama”, jelas
Ustad Zaitun yang juga Ketua Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara ini.
“Oleh karena itu perlu penguatan dari sisi undang-undang untuk mencegah
aliran-aliran seperti ini”, tegasnya.
Menurutnya, MUI akan segera mengeluarkan
fatwa terkait Gafatar dalam waktu dekat ini. Oleh karena itu beliau
menghimbau agar masyarakat tidak bertindak anarkis terhadap pengikut
Gafatar.”Tapi yang paling penting MUI mengimbau agar masyarakat
menyerahkan ke pemerintah, jangan melakukan tindakan yang akan merugikan
umat dan bangsa”, pungkasnya. “Kami imbau semua Ormas Islam agar tidak
melakukan tindakan salah secara fisik, biarkan pemerintah bekerja dan
MUI akan menyelesaikan masalah penyimpangan paham itu,” pungkasnya lagi.
(Sym).
(Sym).