Ada sebuah negeri bernama Syam. Tentang negeri itu, Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan banyak keutamaannya. Dalam sebuah hadits beliau shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan:
“Pergilah ke Syam, karena ia adalah bumi pilihan Allah, Dia memilih hamba-hamba terbaikNya untuk ke sana. Jika kalian tidak mau, maka pergilah ke Yaman kalian dan minumlah dari telaga-telaga kalian. Karena sesungguhnya Allah telah menjamin untukku Syam dan penduduknya.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban dan al-Hakim. Dishahihkan oleh al-Albani).Negeri Syam adalah sebuah wilayah yang meliputi Palestina, Yordania, Libanon dan Suriah. Banyak keutaman, kebaikan dan berkah yang dianugerahkan oleh Allah untuk negeri ini. Inilah negeri yang dibuka pertama kali oleh Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu. Tidak sedikit sahabat Nabi dan orang-orang shaleh yang berhijrah ke sana, karena keutamaan-keutamaan yang mereka dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dari negeri yang penuh berkah ini lahir ulama-ulama Islam besar, seperti Imam Nawawi, Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim al-Jauziyah dan Ibnu Katsir.
Selain itu Syam memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki negeri lain. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyebutkannya secara ringkas dengan ungkapan, “Di negeri Syam ini ada bukit Tursina. Allah bersumpah dengan bukit ini di surah At Tin. Allah juga berbicara dengan Nabi Musa ‘alaihi salam di sana. Allah berfirman di awal surah al Isra' (yang artinya):
سُبْحٰنَ الَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَا الَّذِى بٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari al Masjidil Haram ke al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi maha Mengetahui.” (QS. Al-Isra': 1)
Masjidil Aqsha dalam ayat tersebut adalah Batul Maqdis yang dibangun oleh Nabi Ibrahim 'alaihi salam, empat puluh tahun setelah pembangunan Masjidil Haram. Hanya saja, penyelesaian bangunan Masjidil Aqsha dilakukan pada masa Nabi Sulaiman ‘alaihi salam.
Berikut ini diantara keutamaan negeri Syam yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits-hadits beliau:
1. Syam adalah Negeri para rasul dan para nabi
Salah seorang ulama Syam, Imam Izz bin Abdussalam dalam kitabnya Targibu Ahlil Islam Fi Sukna Biladisy-Syam menafsirkan kalimat bumi yang kami telah berkahi dalam surah Al-Anbiya ayat 71 dan kalimat kami berkati sekitarnya dalam surah Al-Isra Ayat 1 dengan negeri Syam.
Imam Hasan Basri dan Qotadah Sadusi menafsirkan kata bumi dalam surah Al-A'raf ayat 137 dengan bagian timur dan bagian barat bumi adalah Syam.
Sebagian ulama menafsirkan keberkahan yang terdapat di negeri ini disebabkan para rasul dan para nabi. Sebagian lain menyatakan bahwa keberkahan negeri ini dengan keberkahan buah-buahan dan sumber-sumber air yang ada.
2. Penduduk Syam senantiasa berada di atas al-haq yang dominan hingga datang Kiamat.
Dalam sebuah hadits di sebutkan:
“Jika penduduk Syam rusak agamanya maka tak tersisa kebaikan di tengah kalian. Akan selalu ada satu kelompok dari umatku yang dimenangkan oleh Allah, tak terpengaruh orang yang menggembosi dan tidak pula orang yang berseberangan hingga datang hari Kiamat." (Shahih, HR Tirmidzi (2192), beliau berkata: Hadits Hasan Shahih, di shahihkan oleh Syeikh Al-Albani)
3. Doa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminta berkah untuk negeri Syam
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Ya Allah, berilah kami berkah pada negeri Syam, ya Allah berilah kami berkah pada negeri Yaman.” Para sahabat bertanya: termasuk Nejed? Rasulullah berdoa: “Ya Allah berilah kami berkah pada negeri Syam, ya Allah berilah kami berkah pada negeri Yaman.”
Para sahabat masih bertanya: termasuk Nejed? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Di sana (nejed) terjadi gempa dan huru-hara, dan di sana muncul dua tanduk syetan.” (Shahih, HR. Bukhari no. 1037, 7094, Tirmidzi (3953), Ahmad (2/90, 118), As-Shahihah (5246))
Catatan: Yang dimaksud dengan Nejed dalam hadits ini adalah Iraq.
4. Negeri Syam dinaungi sayap malaikat rahmat
Diriwayatkan oleh Shahabat mulia Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu, dia berkata: 'Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang menulis Al-Qur'an dari pelepah kayu, kemudian Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
“Kebaikan pada negeri Syam.' Kami bertanya, 'Mengapa wahai Rasulullah?' Beliau bersabda: 'Karena Malaikat rahmah (pembawa kebaikan) mengembangkan sayap di atasnya.” (Shahih, HR. Tirmizi, no. 3954, Ahmad, 35/483. Dishahihkan oleh imam Al-Arna'ut, Al-Albany).
5. Syam adalah negeri iman dan Islam saat terjadi huru-hara dan peperangan dahsyat.
Dalam hadits shahih di sebutkan:“Aku bermimpi melihat tiang kitab (Islam) ditarik dari bawah bantalku, aku ikuti pandanganku, ternyata ia adalah cahaya sangat terang hingga aku mengira akan mencabut penglihatanku, lalu diarahkan tiang cahaya itu ke Syam, dan aku lihat bahwa bila fitnah (konflik) terjadi maka iman terletak di negeri Syam.” (Shahih, Al-Hakim (4/509), Abu Nu'aim dalam Hilyah (5/252), di shahihkan oleh imam Al-Hakim, Al-Haitsami dan Al-Albani (Majma' Zawa'id (10/59))
6. Syam merupakan pusat negeri Islam di akhir zaman
“Salamah bin Nufail berkata: aku duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Maka saat itu ada seseorang yang berkata kepada Nabi: Wahai Rasulullah, aku bosan merawat kuda perang, aku meletakkan senjataku dan perang telah ditinggalkan para pengusungnya, tak ada lagi perang. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
“Sekarang telah tiba saat berperang, akan selalu ada satu kelompok di tengah umatku yang unggul melawan musuh-musuhnya, Allah sesatkan hati-hati banyak kalangan untuk kemudian kelompok tersebut memerangi mereka, dan Allah akan memberi rezeki dari mereka (berupa ghanimah) hingga datang keputusan Allah (Kiamat) dan mereka akan selalu demikian adanya. Ketahuilah, pusat negeri Islam adalah Syam. Kuda perang terpasang tali kekang di kepalanya (siap perang), dan itu membawa kebaikan hingga datangnya Kiamat.” (Shahih, HR. imam An-Nasa'i, di shahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam Shahih Sunan An-Nasa'i (3563)).
7. Pasukan terbaik akhir zaman ada di Syam dan Allah menjamin kemenangan mereka.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang: satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq.” Ibnu Hawalah bertanya: “Wahai Rasulullah, pilihkan untukku jika aku mengalaminya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Hendaklah kalian memilih Syam,karena ia adalah negeri pilihan Allah, yang Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya, jika tak bisa hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya), karena Allah menjamin untukku negeri Syam dan penduduknya.” (Shahih, HR. Abu Dawud (2483) Imam Ahmad (4/110) Al-Hakim, dan Ibnu Hibban, di shahihkan oleh Al-Hakim dan Al-Albani).
8. Syam Menjadi Tempat Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman
Tepatnya di Kota Damaskus, Wilayah Syam, Nabi Isa akan turun disana, sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam:“Nabi Isa alaihis salam akan turun berdekatan dengan menara putih di timur Damsyik, dengan memakai pakaian kuning. Dua telapak tangannya terletak di atas sayap dua malaikat. Apabila dia menundukkan kepalanya menitislah air. Apabila dia mengangkat kepalanya lagi, turunlah daripadanya seperti untaian mutiara.” (HR. Muslim)
9. Kematian Dajjal terjadi di Syam
Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:“Al-Masih Dajjal akan datang dari arah timur, ia menuju Madinah, hingga berada di balik Uhud, ia disambut oleh malaikat, maka malaikat membelokkan arahnya ke Syam, di sana ia dibinasakan, di sana dibinasakan.” (Shahih, HR. Imam Ahmad, di shahihkan oleh Ahmad Syakir, Al-Arna'ut, dll).
10. Syam adalah negeri titik temu dan titik tolak
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:“Kalian akan dikumpulkan di sana – tangannya menunjuk ke Syam – jalan kaki atau naik kendaraan maupun berjalan terbalik (kepala di bawah) … “(Shahih, HR. Ahmad, Tirmidzi, Al-Hakim, di shahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam "Al-Jami' As-Shaghir)Dalam riwayat yang lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda::
"Akan keluar api besar pada akhir zaman dari arah Hadhramaut, api tersebut akan menggiring manusia) lalu kami bertanya: apa yang engkau perintahkan jika kami ada saat itu wahai Rasulullah?, Maka berliau bersabda: "Hendaklah kalian berada di Syam." (Shahih, HR Tirmidzi, di shahihkan oleh Al-Albani).[]
Maraji': "Fadha'ilus Syam Wa Ahlihi" Karya Abu Hamzah Al-Gharib..